Google

Saturday, March 17, 2007

Ponsel Makin Cerdas, Virus Makin Girang

Ponsel dengan sistem operasi Symbian berbagai versi, Windows Mobile, hingga Java, merangsang para pembuat software yang jago sekaligus usil, untuk menciptakan berbagai virus baru yang mulai mengancam ponsel.

Virus ponsel menyebar lewat berbagai cara pertukaran data yang dilakukan secara bebas ke ponsel, misalnya saat mengisi file ke memori ponsel, bertukar isi phonebook lewat Bluetooth. Pintu masuk virus yang paling potensial adalah saat mengakses Internet lewat GPRS atau 3G, karena jika tidak tahu cara yang benar, Internet adalah sumber segala macam virus berbahaya. Potensi lain adalah saat mengakses kartu memori lewat card reader dan mengisinya dengan file dari ponsel lain atau dari komputer.

Operator tidak akan mencegah pelanggannya mengakses situs mana saja, tapi mereka hanya melindungi internal perusahaannya. Jadi, konsumen yang mengakses Internet lewat berbagai saluran yang ada, seperti GPRS, 3G, dan WiFi berpotensi besar tertular virus ponsel.

Perlunya Antivirus

Dengan jumlah varian virus PC yang sudah mencapai 100 ribu, maka serangan virus yang beragam bentuk dan efeknya terhadap ponsel, juga tinggal menunggu waktu. Saat ini pun, berbagai virus yang menyerang ponsel juga sudah mulia muncul. Mislanya Symbos_Cabir.A (sebuah worm yang menyebar lewat Bluetooth, dan membuat kinerja ponsel menjadi berat) dan Symbos_Comwar.A (malware yang menyebar lewat Bluetooth dan MMS). Virus Pbstealer.G juga menyerang smartphone Symbian dengan mengmabil semua nomor kontak di phonebook, lalu menyebarkannya via Bluetooth kepada seluruh device lain yang ditemukan.

Perkembangan teknologi juga memungkinkan seorang pembuat virus membuat suatu malicious code untuk merusak atau memerintahkan ponsel untuk mengirimkan data keluar lewat SMS atau MMS tanpa disadari. Dony Koesmandarin, Senior Technical PT Inovasi Lintas Media - distributor antivirus F-Secure di Indonesia - pernah mencoba memasukkan virus seperti itu ke dalam Nokia Communicator-nya. Ponsel bernomor parcabayar tersebut dibiarkan hidup di dalam dashboard mobilnya dan tak pernah disentuh sampai akhirnya mati sendiri karena baterainya habis. Ketika muncul laporan tagihan dari operatornya, terlihat banyak SMS yang dikirimkan ke nomor-nomor yang ada di phonebook. isinya juga diambil secara acak dari berbagai teks yang ada di ponsel, dan kadang berupa SMS kosong. Itulah salah satu bentuk ulah virus ponsel, yang kini mulai menyebar.

Seorang pengguna juga pernah melaporkan ke kantor pusat F-Secure bahwa laptop-nya tiba-tiba restart setiap dilakukan sinkronisasi dengan PDA. setelah diteliti, ternyata hal itu disebabkan virus dari PDA yang bisa berpindah ke laptop. Seiring kemajuan teknologi, virus juga makin canggih karena tidak hanya bisa menular pada piranti digital dengan OS yang sama. Virus dari PDA atau ponsel Symbian, ternyata juga bisa menular ke laptop, dan ’bermutasi’ menjadi varian baru yang tidak terdeteksi oleh antivirus. Bayangkan kalau hal itu terus terjadi. Pengguna ponsel dengan OS Symbian di seluruh dunia yang kini sudah mencapai puluhan juta plus jutaan PDA Windows Mobile harus waspada. Repotnya, virus juga tidak hanya mengancam ponsel dengan OS Symbian atau Windows Mobile, tapi juga ponsel dengan aplikasi Java yang kini banyak dibenamkan di ponsel kelas menengah hingga atas.

Marak

Melihat besarnya ancaman virus bagi ponsel, perusahaan antivirus juga mulai memperluas lini produknya dengan membuat antivirus khusus untuk ponsel. F-Secure, mislanya antivirus ponselnya hingga akhir Desember 2006 bisa mendeteksi lebih dari 344 varian virus ponsel dan mengendalikan multiple engine yang bisa memeriksa sebuah file lewat bermacam cara sekaligus. Kaspersky Lab juga membuat antivirus ponsel yang diklaim sanggup mendeteksi spam yang dikirimkan visa SMS/MMS dan lebih memperketat masuknya pesan dari sumber yang sudah di-blacklist.

Cara bekerjanya mirip dengan antivirus di PC. Setelah terinstalasi, secara otomatis antivirus akan men-scan seluruh file di background, baik dalam ponsel itu sendiri maupun memory card. Ketika terdapat file terinfeksi, secara otomatis akan dikarantina untuk melindungi file lainnya di dalam sistem. Nah, agar tidak kehilangan data penting di smartphone atau PDA, backup dulu ke tempat aman, atau pasang antivirus khusus untuk ponsel yang mulai banyak beredar. (Sumber: Kompas)




Kirim Berita Ini ke Teman Anda
Nama Anda :
Nama Teman Anda :
E-mail Teman Anda :
Pesan :

No comments: